Belajar yang dilakukan secara menyenangkan dan mengasyikkan tidak terikat dengan peraturan.
Hakikat Belajar dan Pembelajaran
Belajar adalah kegiatan secara berkelanjutan dalam rangka perubahan tingkah laku peserta didik secar konstruktif yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Kegiatan pembelajaran merupakan proses pendidikan yang memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengembangkan potensi mereka menjadi kemampuan yang semakin lama semakin meningkat dalam sikap, pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dirinya
Mengajar yang baik diartikan menyeluruh, tidak langsung kepada masing-masing individu yang berbeda atau mengajar siswa untuk berpikir dan belajar. Saat ini pendidik dapat mengetahui bahwa proses interaksi adalah latihan yang baik, dengan menggunakan strategi dalam pembelajaran dan hasil kemampuan dari pembelajaran. Selain itu, hal penting bagi pendidik adalah dengan menggunakan latihan menggunakan bahan ajar untuk menampilkan isi dari informasi dengan baik dan efektif.Informasi harus diproses dengan efektif untuk menjadi suatu pengetahuan.Dan pengetahuan harus terorganisir dan mudah diakses untuk digunakan. Pendidik dapat membantu siswa untuk belajar lebih efektif tidak hanya dalam satu pelajaran, tetapi dalam pelajaran lain dan dalam kehidupan mereka.
Macam-macam strategi pembelajaran yaitu :
1. Model Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching Learning)
Pembelajaran yang menerapkan konsep-konsep pengetahuan dan lingkungan sekitar pembelajar dapat dengan mudah dikuasai pembelajar melalui pengamatan pada situasi yang konkret. Contoh pembelajaran kontekstual untuk anak dini yaitu dengan membawa benda aslinya bila memungkinkan atau menggunakan model yang sesuai dengan bentuk aslinya (bila benda tidak memungkinkan untuk dibawa kedalam kelas).
2. Model Pembelajaran PAIKEM
Pendekatan ini didasarkan pada prinsip bahwa cara belajar terbaik bagi anak-anak adalah dengan melakukan, dengan menggunakan semua inderanya dan dengan mengeksplorasi lingkungannya. Keterlibatan aktif akan mendorong anak untuk aktif berpikir untuk mendapatkan pengetahuan baru dan memadukannya dengan pengetahuan yang sudah dimilikinya. Contoh pembelajaran Paikem untuk anak usia dini yaitu dimana kita ketahui konsep paikem itu sendiri adalah Partisipatif, Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif , dan Menyenangkan. Contoh kegiatan nya seperti anak kita ajak untuk fun cooking. Pada kegiatan tersebut semua panca indera anak sudah telibat dan mencakup semua aspek perkembangan anak yang ingin dicapai.
3. Model Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik
Pembelajaran saintifik merupakan pembelajaran yang mengadopsi langkah-langkah saintis dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah. Pembelajaran ini tidak hanya memandang hasil belajar sebagai muara akhir, namun proses pembelajaran dipandang sangat penting. Oleh karena itu pembelajaran saintifk menekankan pada keterampilan proses. Contohnya dalam pembelajaran anak usia dini yaitu seperti ketika guru ingin mengajarkan tentang bagaimana peristiwa perubahan zat dari padat ke cair dengan kegiatan yang menyenangkan.
Perencanaan itu sangat penting dalam mengajar. Perencanaan yang baik yaitu perencanaan yang melibatkan, mengalokasikan penggunaan waktu, memilih konten dan metode yang tepat, menciptakan minat siswa, dan membangun lingkungan belajar yang produktif dan efektif. Perencanaan pembelajaran memiliki tujuan yang berfokus pada siswa dan pembelajaran itu sendiri. Dengan melakukan perencanaan, pembelajaran dikelas akan berjalan dengan lancar. Dapat disimpulkan bahwa perencanaan merupakan hal yang penting dan guru harus mempertimbangkan berbagai tugas dalam perencanaan tersebut.
Tugas utama yang terkait dengan perencanaan yaitu guru harus memilih apa yang akan diajarkan, tujuan pembelajaran, diikuti oleh penggunaan jangka panjang dan rencana jangka pendek, alat yang tersedia untuk guru untuk menyelesaikan tugas-tugas perencanaan.
Adapun model-model pembelajaran yang efektif bagi anak usia dini yaitu :
1. Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)
Model pembelajaran yang berkembang berdasarkan teori sosial yang disebut dengan belajar observasi.Dimana pembelajar belajar dengan mengamati secara selektif, mengingat dan menirukan tingkah laku gurunya.Dalam hal ini guru harus mampu menjadi seorang model atau student centered. Seorang anak adalah imitator ulung. Contoh model dalam pembelajaran langsung yaitu anak mengingat dan menirukan apa yang diajarkan guru, seorang anak diajarkan oleh gurunya menyanyikan lagu naik-naik kepuncak gunung dengan nada bintang kejora. Kemudian anak itu mengajarkan kembali kepada teman-temannya tanpa tahu bahwa yang diajarkan oleh gurunya tidak tepat.
2. Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)
Model pembelajaran yang peserta didik nya belajar bekerja sama dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya 4-6 orang dengan struktur heterogen. Belajar kooperatif merupakan upaya mewujudkan pembelajaran aktif, kreatif, efektif, inspiratif, menantang, dan menyenangkan.Belajar kooperatif memberikan kesempatan pada pembelajar untuk saling berinteraksi, dimana mereka belajar dengan kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan berbeda. Guru mempunyai peranan penting sebagai fasilitator dan motivator. Contohnya dalam kegiatan pengamatan guru membentuk kelompok yang didalamnya kemampuan anak-anaknya berbeda-beda, sehingga dapat saling membantu dalam proses pembelajaran.
3. Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Pembelajaran berbasis masalah pada dasarnya merupakan pembelajaran yang mengarahkan pembelajar pada pemecahan masalah. Guru berperan memfasilitasi dengan mengajukan permasalahan dan memotivasi pembelajar untuk melakukan penyelidikan dan penemuan. Contohnya ketika anak kita tugaskan untuk membuat suatu prakarya,Dengan membuat prakarya tersebut anak dapat memecahkan masalahnya sendiri dengan menyeleseikan prakaryanya baik secara individu maupun berkelompok.
4. Discovery Learning
Pembelajaran dengan discovery mengarahkan peserta didik untuk mengemas pengalaman-pengalaman belajar dapat mengembangkan proses penemuan.Menumbuhkan cara berpikir analitis dan kritis dalam pemerolehan pengetahuan. Contohnya awalnya anak hanya mengetahui bahwa kupu-kupu itu bertelur. Dari pengetahuan awal itu bisa dikembangkan lagi menjadi suatu pengetahuan baru mengenai metamorphosis kupu-kupu.
5. Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)
Model pembelajaran yang menggunakan proyek atau kegiatan sebagai media.Pembelajaran berbasis proyek memfokuskan aktivitas peserta didik untuk melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. Contohnya anak kita tugaskan untuk membuat pesawat terbang, kemudian pengetahuan apa saja yang diketahui anak tentang pesawat terbang tersebut. Setelah itu anak mengeilustrasikan sebuah pesawat kecil buatannya.
Teaching and Learning itu sangat berperan penting dalam proses belajar mengajar. Karena didalam suatu proses belajar mengajar, seorang guru atau pendidik harus memiliki kemampuan membuat perencanaan pembelajaran untuk menciptakan kegiatan pembelajaran yang efektif sesuai kebutuhan anak yang dapat mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki oleh anak. Guru harus mengetahui perkembangan apa dan pengetahuan apa yang akan diberikan pada anak. Karena anak merupakan imitator ulung. Anak-anak akan menyimpan kesan pertamanya. Jadi guru yang cerdas dan kreatif makan akan menciptakan anak yang cerdas dan kreatif juga
0 komentar:
Posting Komentar